Dalam urusan bercinta,
pria identik dengan anggapan mereka bisa dengan mudahnya bergairah dan selalu
semangat untuk seks. Sedangka wanita jauh berbeda dari pria. Wanita butuh waktu
dan mood yang tepat untuk merasa bergairah. Kenyataannya anggapan tersebut tak
selalu benar.
"Kita sering
membicarakan tentang perbedaan gaya bercinta pria dan wanita, tapi menurutku
itu terlalu dilebih-lebihkan," ujar Abraham Morgentaler, M.D., penulis Why
Men Fake It: The Totally Unexpected Truth About Men and Sex, seperti dikutip Womens
Health USA.
Menurut Abraham, pada
dasarnya pria dan wanita tidak terlalu berbeda dalam hal seks. Seperti yang
ditulis dalam bukunya, ada beberapa hal wanita yang juga dilakukan pria ketika
bercinta. Berikut ini enam fakta menarik tentang pria dan seks yang belum tentu
wanita tahu seperti dijelaskan Abraham:
1.
Pria Juga Bisa Memalsukan Orgasme
Sudah banyak penelitian
yang menyebutkan wanita lebih sering berpura-pura orgasme saat bercinta,
ketimbang benar-benar merasakan klimaksnya. Sementara pria identik dengan
anggapan mereka selalu bisa ejakulasi setiap sesi seks. Kenyataannya menurut
Abraham yang merupakan profesor urologi di Harvard Medical School ini, pria
juga bisa memalsukan orgasmenya. Saat menulis bukunya itu, dia banyak bertemu
pria yang mengaku bepura-pura orgasme.
Bagaimana bisa pria
pura-pura orgasme? "Kalau dia memakai kondom, wanita tida akan tahu apakah
pria sudah ejakulasi atau belum. Kalaupun tidak memakai kondom, wanita juga
tidak bisa dengan pasti merasakan seberapa banyak cairan yang sudah keluar dan
apakah si wanita juga menyadarinya adanya cairan ejakulasi itu," ujar pria
yang sudah selama 25 tahun membantu banyak pria mengatasi masalah seksnya itu.
2.
Orgasme Pria Tidak Selalu Ada Buktinya
"Pada beberapa
kasus, pria sebenarnya bisa orgasme tanpa harus ada ejakulasi," ujar
Abraham. Kasus ini misalnya bisa ditemui pada pria yang menderita diabetes.
Akibat kondisi kandung kemih yang tidak baik, cairan ejakulasi baru keluar saat
pria buang air kecil setelah bercinta. Salah satu penyebab lainnya pria yang
orgasme tanpa ejakulasi adalah karena mereka menjalani operasi postatektomi
radikal. Operasi ini adalah prosedur operasi yang mengangkat kelenjar prostat
dan sekaligus vesikula seminalis yang berhubungan langsung.
3.
Alasan Pria Memalsukan Orgasmenya Sama dengan Wanita
Menurut Abraham,
berdasarkan pengalamannya mengobati para pria yang memiliki masalah seks,
alasan utama kaum adam memalsukan orgasmenya ternyata sama dengan wanita.
Alasannya karena memang mereka tidak bisa orgasme, namun tidak mau pasangannya
menganggapnya tidak jantan. "Mereka (pura-pura) orgasme untuk membuktikan
pada pasangan bahwa mereka tetap bisa mencapainya dan semuanya baik-baik
saja," kata Abraham.
4.
Pria Muda Juga Bisa Punya Masalah Ereksi
"Pria, termasuk
pria muda, juga punya banyak masalah seks," kata Abraham. Masalah seks ini
mulai dari sulit ereksi hingga ejakulasi dini. Seperti dikutip dari CNN, untuk
pria muda, umumnya penyebab disfungsi ereksi adalah masalah psikologis. Masalah
psikologis tersebut misalnya si pria merasa khawatir dengan performanya saat
bercinta. Sedangkan pria yang sudah berumur, penyebabnya kebanyakan adalah
kondisi fisik yang dipengaruhi oleh kesehatannya.
5.
Pria Tak Selalu Mood untuk Seks
"Pemikiran bahwa
pria selalu siap untuk bercinta itu sebenarnya salah. Ketika usia mereka 18
tahun, mungkin bisa benar. Tapi semuanya berubah ketika pria mulai memiliki
tanggungjawab," ujar Abarham. Sama seperti wanita, pria juga bisa merasa
tidak mood untuk seks saat mereka stres atau sedang sakit seperti kembung.
6.
Pria Seringkali Lebih Fokus Pada Kenikmatan Pasangannya
Selama ini wanita
beranggapan pria adalah makhluk egois saat bercinta. Apalagi ketika mereka
sudah orgasme lebih dulu, sementara wanita belum mencapai apapun. Nyatanya
menurut Abraham dari pengalamannya menangani pasien pria, yang terjadi justru
sebaliknya. Pria, sama seperti wanita, juga perhatian dengan kepuasaan
pasangannya. Mereka ingin pasangan mendapat kenikmatan sama seperti dirinya.
Abraham mencontohkan
para pasiennya yang meminta ereksi mereka lebih kuat dan keras. Menurut pakar
seks ini, kerasnya ereksi si pria sama sekali tidak mempengaruhi kenikmatan
yang dirasakan pria tersebut. Justru hal itu menguntungkan pasangan mereka.
"Mereka semua bukan memikirkan kenikmatannya sendiri, tapi justru
pasangannya," katanya.

Post a Comment